Meningkatkan Minat Baca Siswa di Era Globalisasi
Perkembangan minat baca dan kemampuan membaca siswa saat ini sangatlah memprihatinkan. Hal ini disebabkan metode yang diberikan kepada siswa kurang bahkan tidakmenyenangkan bagi siswa. Sebagian metode berorentasi pada hasil bukan pada proses.
Rendahnya minat baca siswa ini menjadikan kebiasaan membaca yang rendah dan ini juga menjadikan kemampuan membaca menjadi rendah. Di samping itu, persepsi sebagian masyarakat Indonesia masih berkutat untuk memuhi hajat hidup yang paling utama dan pentingyaitu memenuhi pangan dan sandang. Belum lagi kebutuhan lainya berupa kebutuhan untuk berteduh atau tempat tinggal dan biaya pendidikan lainnya bagi masyarakat yang kurang mampu. Tetapi bagi masyarakat yang mampu membeli barang-barang semakin konsumtif yang bukan kebutuhan pokok sepertinya dianggap paling penting ketimbang membeli buku.
Hal inilah yang menyebabkan minat dan kemampuan membaca semakin rendah. Sebenarnya penyebab rendahnya minat baca bagi siswa diantaranya:
- Masih rendahnya kemahiran membaca siswa di sekolah.
- Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat anak harus membaca buku, mencari informasi/ pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan.
- Banyaknya jenis hiburan (game) dan tayangan di TV yang mengalihkan perhatian anak-anak dari buku.
- Banyaknya tempat hiburan yang menghabiskan waktu seperti taman rekreasi, tempat karaoke, mall, supermarket, play station, dan lainnya.
- Budaya membaaca yang belum pernah diwariskan nenek moyang kita.
- Kesibukan orang tua sehingga tidak ada waktu luang untuk anak.
- Sarana untuk memperoleh buku bacaan masih kurang.
- Harga buku masih relatif mahal dan tidak sebanding dengan daya beli masyarakat.
- Belum ada lembaga atau institusi yang secara khusus menangani minat baca siswa.
- Minimnya koleksi buku di perpustakaan serta kondisi perpustakaan yang tidak memberikan iklim yang kondusif bagi tumbuh kembangnya minat baca siswa.
Dengan melihat fenomena tersebut peran guru dan orang tua sangatlah penting dalam berperan aktif untuk meningkatkan minat baca bagi siswa. Adapun peran atau upaya guru dalam meningkatkan minat baca siswa sebagai berikut :
- Guru sebagai motivator yang selalu mendorong dan memotivasi anak untuk mewujudkan minat baca yang tinggi.
- Guru sebagai Dinamisator yang mengatur dan mengelola semua kegiatan membaca anak dengan mendinamiskan seluruh sumber bacaan yang ada.
- Guru sebagai supervisor yang selalu mengawasi proses membaca anak baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh agar anak merasa selalu ada yang mengawasi.
- Guru bekerja sama dengan pengelola perpustakaan untuk membuat jadwal kunjungan ke perpustakaan, misalnya setiap hari senin kelas VII diwajibkan berkunjung ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru.
- Mengadakan lomba sinopsis, dengan membuat sinopsis sebenarnya siswa diajarkan untuk menuangkan gagasan ke dalam sebuah tulisan.
- Mewajibkan semua siswa membudayakan membaca dan membuat slogan-slogan di kelas seperti “Tiada Hari Tanpa Membaca”, “ Gunakan waktu luang untuk membaca”, dan “ Buku adalah jendela ilmu pengetahuan”.
No Comments